PERSIT

MUSIK DAN PENDIDIKAN

Saryanto, S. Sn.

Guru Seni Musik SMP Kartika II-2 Bandar Lampung




Satu-satunya cara untuk memahami musik adalah dengan belajar memainkannya apapun alat musiknya atau menggunakan suara manusia saja. Diskusi pertanyaan tentang pendidikan musik sampai saat ini masih penting. Khususnya dari pihak orang tua yaitu soal manfaat atau nilai lebih yang di peroleh bila anak mereka belajar musik. Sementara hamper semua orang seolah-olah tahu persis manfaat pendidikan tradisional seperti agama, bahasa Inggris, matematika, sains atau sejarah sekalipun. Belum lagi membicarakan tentang penguasaan computer, kesehatan, industri, ekonomi, bisnis yang akhirnya akan semakin membingungkan dimana. Sebenarnya posisi pendidikan musik? Plato seorang filosof asal Yunani pernah berkata,”Di dalam pendidikan, musik menempati posisi tertinggi karena tidak ada satupun disiplin yang dapat merasuk ke dalam jiwa dan menyertai dengan kemampuan berjenjang. Mengapa nilai pendidikan musik saat ini begitu membingungkan di banding jaman Plato? Ide mengenai pendidikan musik itu sendiri adalah sangat baik walaupun ada sebagian orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi musisi atau seniman musik.



Mengapa musik harus menjadi bagian dari pendidikan dasar? Mengapa harus sejajar dengan bahasa, matematika atau sains? Kalau menurut John Ruskin,”Sebuah bangsa yang besar akan menuliskan otobiografinya dalam tiga manuskrip yaitu mengenai perilaku bangsanya, bahasanya dan seni budayanya. Tidak satupun dari ketiga buku ini dapat di pahami kecuali telah membaca yang pertama dan kedua, tetapi yang ketiga adalah satu-satunya yang dapat di percaya”. Mantan presiden Amerika Serikat Ronald Ragent dalam pidatonya pernah berkata,”Yang paling di ingat dari sebuah peradaban adalah kesenian dan pemikirannya”. Saya selalu percaya pada definisi bahwa orang yang terdidik akan membawa dampak bagi peradabannya. Kita harus mengajarkan anak-anak kitatidak hanya mengenal realitas dan lebih dari sekedar memiliki pengetahuan komputer. Mereka harus di ajari tentang kekayaanpeninggalan budaya dan apresiasi bagaimana musik dapat memperkaya generasi muda dan masyarakat yang menghasilkan. Keberadaan kurikulum musik dan seni adalah penting untuk menjaga humanitas dan pendidikan musik yang benar. Himbauan kepada para pendidik musik adalan supaya mereka dapat membawa perubahan dalam mendidik masyarakat, termasuk mendidik para orang tua agar sadar bahwa menanamkan nilai pendidikan musik adalah jauh lebih penting dari pendidikan yang lain.



Ada dua pertanyaan penting yang umum di tujukan kepada guru musik adalah yang pertama ketrampilan seperti apa yang di butuhkan agar seorang anak kelak berhasil menjadi musisi? Yang kedua, bagaimana cara yang paling efisien untuk mendapatkan ketrampilan itu? Perlu di garis bawahi bahwa kedua pertanyaan tersebut sekaligus juga merupakan persoalan yang umumnya hendak di capai oleh seorang guru musik. Apakah keberhasilan mereproduksi musik merupakan satu-satunya sasaran yang hendak di capai atau juga harus memperhatikan aspek kreatif? Pertanyaan ini kembali pada persoalan apakah pendekatan yang seimbang dalam pendidikan musik telah terpenuhi. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti di atas telah banyak di lakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka redefinisi pengajaran musik pada anak. Tentu saja di harapkan bahwa anak yang belajar musik tidak hanya dapat memainkan alat musik yang di pelajari. Sasaran dalam pengajaran musik bukan hanya tercapainya latihan dan pemantasan rutin yang sebenarnya sangat terbatas. Pada tingkat yang paling dasar seorang guru musik harus berkutat dengan tugas meredifinisi serta mempertimbangkan secara luas makna pendidikan musik sebenarnya yang sangat banyak di anjurkan di seluruh dunia. Sebagai contoh di Inggris dan Australia dengan metode pendekatan yang terintegrasi, pengajaran musik di tujukan agar anak dapat mendengar, menilai, berimprovisasi, mengkomposisi dan mementaskan repertoar dari berbagai jenis dan gaya musik. Saat ini di Amerika Serikat para guru musik mulai dengan mengkaji ulang materi latihan yang pernah di berikan dan mempertimbangkankomponen apa saja yang dapat di integralkan dengan bidang lain. Sasarannya adalah bagaimana dan apa cara terbaik untuk ketrampilan musik yang terkait dengan pertumbuhan disiplin musik secara holistik.



Bagi beberapa siswa belajar memainkan alat musik berarti mempelajari sebuah repertoar yang telah tertulis untuk sebuah alat musik. Kebanyakan guru menggunakan orientasi visual untuk memperkenalkan lagu baru melalui membaca dan berlatih selama beberapa sesi yang biasanya dalam rangka mempersiapkan sebuah konser atau menjelang ujian. Esensi dari pendekatan ini adalah orientasi visual di mana seorang anak belajar memainkan musik dengan cara membaca notasi musik. Untuk musisi yang sudah ahli dan mencapai tingkat akan familier dengan notasi sebagai hasil dari ketekunan belajar dan berlatih. Sehingga kelak sangat memungkinkan baginya mendalami musik dan mempertujukkannya melalui memori tanpa bantuan notasi. Sebaliknya pada orientasi non visual dalam program pengajaran musik yang tradisional banyak siswa belajar serta menjadi trampil tanpa perlu membaca notasi musik. Sama halnya dengan metode pengajaran dalam seni musik tradisional gamelan Jawa yang lebih berorientasi pada pengolahan rasa. Maka notasi menduduki peringkat kedua dan hanya berfungsi sebagai alat bantu di awal belajar saja. Sementara kebanyak musisi klasik barat yang profesional sangat jarang memainkan sebuah musik dengan hanya mengandalkan telinga atau berimprovisasi. Sebaliknya justru banyak musisi pop yang berhasil dengan cara seperti itu tanpa perlu mengembangkan literature atau pengajaran musik. Crunows (1988) dan Suzuki (1983) telah menganjurkan serangkaian bentuk penyajian kreatif dalam setiap tahap. Pendekatan ini akan membawa siswa pada kesiapan dalam menyarap notasi serta keseimbangan antara visual, aural dan penyajian kreatif. Dasar dari pandangan ini adalah bahwa mempelajari sebuah alat musik akan menjadi efektif bila penekanan lebih berorientasi pada tanda (symbol notasi) dari pada suara. Kemampuan untuk berfikir dalam suara adalah penting sebagai wujud tertinggi pada sebuah pertujukkan musik. Akhir-akhir ini ide-ide baru yang merefleksikan dalam pendidikan musik sebagai aplikasi dari hasil penelitian dan eksperimen terhadap metode pengajaran musik. Semua ini bertujuan untuk menegaskan bahwa siswa dapat belajar secara visual, aural dan kreatif. Serta mengembangkan potensinya melalui pementasan dalam berbagai cara.

PERSIT

About PERSIT -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :

1 Comments:

Write Comments
ganang
AUTHOR
11 Mei 2010 pukul 22.13 delete

salam buat saryanto S.sn tulisanya bagus... klo mau brkomunikasi lngsung dgn saryantao bmna caranya ya??

Reply
avatar